Apple juga berencana untuk membawa perusahaan Global Value Chain bernama ICT Luxshare, yang akan melakukan investasi sebesar USD 150 juta untuk memproduksi produk aksesori, termasuk AirTag, di pabrik baru yang akan dibangun di Batam. Rencana ini akan menjadikan Batam sebagai pusat produksi utama, karena 65% dari semua aksesori AirTag yang beredar di dunia akan diproduksi di sana. Tidak hanya itu, komponen baterai dan beberapa material lainnya juga akan dipasok dari dalam negeri.
Lebih lanjut, ada juga rencana untuk membangun satu jalur produksi yang bersangkutan dengan Long Harmony Bandung, yang akan memproduksi kain mesh untuk perangkat Airpod Max. Ini menunjukkan bahwa Apple berkomitmen untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan industri lokal Indonesia dalam konteks dukungan terhadap komunitas teknologi di tanah air.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menerangkan dalam konferensi pers bahwa Apple telah berkomitmen untuk membawa dana tunai sebesar USD 160 juta sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban mereka dalam skema investasi inovasi. Dengan komitmen tersebut, sejumlah kegiatan kolaboratif juga direncanakan, termasuk pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute, Apple Professional Developer Academy, serta kelanjutan dari Apple Academy.
Apple juga akan mengembangkan R&D Center yang berm fokus pada pengembangan perangkat lunak, yang akan melibatkan 15 universitas di Indonesia, seperti ITB, UI, UGM, dan ITS. Ini bukan hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di bidang teknologi, tetapi juga membuka peluang bekerja bagi para ahli dan profesional muda di sektor teknologi.
Sejauh ini, keempat model iPhone 16 yang telah mendapatkan sertifikasi TKDN di Kementerian Perindustrian meliputi iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max. Selain itu, versi baru yaitu iPhone 16e juga telah lolos sertifikasi. Semua produk ini memiliki TKDN sebesar 40%, yang lebih tinggi dari standar minimum 35% yang ditetapkan oleh pemerintah.