TikTok, sebagai salah satu platform media sosial terpopuler saat ini, telah melakukan langkah besar dengan merombak total versi desktopnya. Perubahan yang signifikan ini terlihat sebagai strategi untuk bersaing lebih ketat dengan raksasa video asal Amerika Serikat, yaitu YouTube. Dengan kehadiran sejumlah fitur baru yang diperkenalkan, TikTok berambisi mengubah cara pengguna menikmati konten video, terutama saat menggunakan perangkat komputer.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah penambahan fitur floating player di Google Chrome. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menonton konten TikTok sambil tetap melakukan berbagai aktivitas di jendela lain. Hal ini menjadikan pengalaman menonton lebih fleksibel, sejalan dengan yang ditawarkan oleh YouTube. Pengguna bisa membuka aplikasi lain tanpa harus menghentikan pemutaran video, sehingga pengalaman berselancar di dunia maya menjadi lebih menyenangkan.
Tak hanya itu, TikTok juga mengincar pasar streaming game yang selama ini didominasi oleh YouTube dan Twitch. Kini, para streamer game dapat melakukan siaran langsung dengan mode potret maupun lanskap. Bagi pengguna desktop, tampilan siaran langsung kini tersedia dalam format horizontal, sedangkan pengguna ponsel bisa dengan mudah memutar perangkatnya ke mode horizontal untuk pengalaman yang lebih optimal. Langkah ini menunjukkan bahwa TikTok tak ingin kalah dalam sekmen siaran langsung, yang saat ini kian digemari oleh berbagai kalangan.
Di samping itu, TikTok juga merombak penempatan bar navigasi. Dengan perubahan ini, pengguna desktop dapat menikmati tayangan dengan lebih imersif, bebas dari gangguan tampilan yang kurang populer. Konsep ini sejalan dengan versi aplikasi mobile TikTok yang dikenal memiliki tampilan antarmuka yang bersih dan menyenangkan. Penekanan pada aspek pengalaman pengguna ini menegaskan komitmen TikTok untuk terus berinovasi demi kenyamanan penggunanya.
