2. Berharap Kejadian Serupa Tak Terulang
Selain itu, sikap Tamara juga merefleksikan keinginannya untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Meskipun demikian, Tamara tidak menyalahkan pihak kolam renang atas kematian putranya.
“Dari awal dia (pihak pengelola) bilang ‘mau gimana’. Saya bilang ‘enggak ada pak, ini bukan kesalahan dari pihak kolam’. Sampai aku tanda tangan surat waktu itu yang kita enggak akan nuntut apa pun ke pihak kolam. Tapi dia maksa ngasih uang takziah,” ucap Tamara.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa Tamara tidak menginginkan konflik dengan pihak kolam renang. Meskipun demikian, keberadaan asuransi tidak dianggap sebagai penyelesaian yang memadai dalam kasus ini.
3. Tanggapan Hakim
Hakim dalam konteks ini juga memberikan perhatian kepada pengelola kolam renang Taman Air Tirta Mas Pondok Kelapa, yang hingga saat ini belum membayarkan asuransi kepada keluarga Dante. Hal ini menunjukkan bahwa proses persidangan kasus ini cukup kompleks dan membutuhkan penanganan yang jeli.
Tamara mengungkapkan bahwa keadilan dan tanggung jawab dari pihak kolam renang lebih penting baginya daripada uang asuransi. Sikap ini mencerminkan kekuatan semangat dalam mendapatkan keadilan yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.