"Saya tidak bersikap protektif. Anak-anak mempunyai kebebasan untuk memilih, karena menurut saya, mereka adalah anugerah Tuhan yang mengalami proses pendewasaan mereka sendiri," jelas Denny.
Walaupun begitu, Denny tetap akan memberikan arahan kepada putrinya apabila melihat Briel mengambil keputusan yang kurang tepat. "Jika langkahnya tidak tepat, kita akan memberitahu. Namun, apabila tidak bisa dilakukan dengan cara yang baik, kita harus bisa bersikap tegas," tambahnya.
Meskipun demikian, Denny Sumargo tidak berniat untuk memaksa kehendaknya kepada Briel. "Kita tidak boleh memaksakan anak untuk menjadi seperti yang kita inginkan. Anak memiliki kebebasan untuk menentukan jalannya sendiri," tegas Denny.
Pertikaian antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas telah memicu perdebatan di media sosial, menjadi contoh mengenai bagaimana jejak digital dari perselisihan tersebut dapat memiliki pengaruh besar terhadap hubungan pribadi, bahkan untuk generasi yang akan datang.
Menyoroti kasus ini juga menjadi peluang untuk mempertimbangkan peranan teknologi dan media sosial dalam hubungan interpersonal. Bagaimana bentuk pengaruh dari konflik seperti ini terhadap cara pandang dan perilaku anak-anak dalam menjalani hubungan asmara juga perlu diperhatikan.
Data menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja menghabiskan waktu yang signifikan di platform media sosial. Oleh karena itu, pemaparan terhadap konflik personal di media sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap cara pandang mereka terhadap hubungan pribadi.