Pemain sepak bola Jerman, Antonio Rüdiger, telah melaporkan mantan editor-in-chief Bild, Julian Reichel, atas komentar anti-Islam dan rasisme, menurut laporan dari Der Spiegel dan badan sepak bola Jerman DFB.
Rüdiger, yang berusia 31 tahun, seorang Muslim taat dan salah satu pemain terkenal di Eropa, membagikan di Instagram pada 10 Maret sebuah kiriman yang mengucapkan "Ramadan Mubarak untuk semua Muslim di seluruh dunia".
Dalam foto tersebut, sang pemain terlihat mengarahkan jari telunjuk kanannya ke langit — sebuah praktik umum di kalangan Muslim — untuk menegaskan keesaan Allah.
Dua hari kemudian, Reichel membandingkan di X tindakan tawhid yang dilakukan bek Jerman dengan "salam" Daesh.
Jerman sebagai negara dengan populasi lebih dari 84 juta jiwa, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Terjadi peningkatan rasisme anti-Muslim dan kekerasan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir, yang dipicu oleh propaganda partai politik sayap kanan.
Kelompok hak asasi manusia berbasis di Berlin, CLAIM, memperingatkan bahwa kejahatan kebencian terhadap Islam telah meningkat terutama sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
Antonio Rüdiger, yang merupakan seorang atlet yang mendapat perhatian publik yang besar, telah dihormati dan disegani dalam dunia sepak bola atas prestasinya. Namun, perlakuan semena-mena terhadapnya hanya karena keyakinannya sebagai seorang Muslim menjadi perhatian serius di kalangan pecinta sepak bola dan masyarakat umum.
Menurut laporan, Rüdiger tidak hanya merasa menerima perlakuan tidak adil, tetapi juga didorong untuk mengambil tindakan hukum sebagai respons terhadap komentar yang dianggapnya melecehkan agama Islam dan merendahkan martabat umat Muslim.