Karier Dwiki bermula ketika ia bergabung dengan Elfa Secioria pada 1982, lalu mendirikan band Krakatau pada 1984. Sejak itu, ia dikenal sebagai musisi yang tak pernah terpaku pada satu genre. Jazz memang menjadi kecintaannya, namun ia juga menjelajahi musik etnik, klasik, pop urban, hingga tradisional. Perjalanan panjangnya telah melahirkan berbagai album internasional, dari So Far, So Close di Los Angeles, Pasar Klewer di London, hingga Anagnorisis yang direkam di Athena dan dijadwalkan rilis pada 2025.
Di luar musik, Dwiki juga dikenal sebagai sosok yang memadukan seni dengan diplomasi budaya. Meski kecilnya bercita-cita menjadi diplomat, ia justru menemukan jalannya untuk “berdiplomasi melalui musik”. Bagi pendiri World Peace Orchestra itu, musik memiliki kekuatan lunak untuk menyatukan bangsa-bangsa dan membangun kepercayaan, terutama di masa-masa sulit. Tak heran jika kiprahnya juga merambah ke dunia organisasi, pernah menjabat Ketua AMI Awards, anggota DKJ, hingga kini Sekretaris Jenderal PAPPRI.
Perjalanan Dwiki bukan tanpa tantangan. Dari era kaset yang dibajak habis-habisan hingga kini menghadapi kehadiran kecerdasan buatan (AI), ia tetap teguh pada keyakinan bahwa proses kreatif manual adalah bagian tak tergantikan dari jiwa bermusik. Baginya, mencari nada, menulis lirik, hingga menyempurnakan aransemen adalah tahapan penuh makna yang harus dijalani, bukan digantikan. Dukanya hadir ketika jauh dari keluarga yang dicintai, namun musik pula yang memberinya kebahagiaan dan pengakuan.