Selain proses pengamatan bulan, dalam sidang isbat juga akan dibahas kajian ilmiah terkait posisi bulan dan matahari, yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan. Para ahli akan menyampaikan presentasi mengenai metode penghitungan, serta data-data pendukung yang relevan. Proses ini menjadi semakin penting mengingat keragaman informasi yang diterima dari daerah-daerah terpencil di Indonesia, di mana akses terhadap teknologi dan informasi mungkin terbatas.
Setelah semua data terkumpul dan dianalisis, Kementerian Agama akan menyusun hasil sidang isbat. Kemudian, keputusan resmi akan diumumkan kepada publik mengenai penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H. Keputusan ini sangat penting bagi umat Islam, karena berdasarkan tanggal tersebut, umat akan merayakan Hari Raya Idul Adha, yang dikenal sebagai hari kurban dan salah satu momen sakral dalam agama Islam.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pegawai Kementerian Agama, tetapi juga dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, organisasi masyarakat, dan perwakilan dari berbagai pihak terkait. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan transparansi dan integritas proses penetapan waktu yang sangat berpengaruh pada pelaksanaan ibadah umat Islam, terutama ibadah kurban yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha.