Akhirnya, kekhusyukan shalat juga sangat dipengaruhi oleh penghayatan akan Al-Qur’an dan hadist. Para sahabat sering kali mempelajari dan mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Setiap surat dan ayat yang mereka baca saat shalat tidak hanya diucapkan, tetapi juga dimengerti dan dihayati maknanya. Pendekatan ini mengarahkan hati mereka untuk tenggelam dalam ibadah, meningkatkan rasa cinta mereka kepada Allah dan khusyuk dalam berdoa.
Dengan sekian banyak rahasia di balik khusyuknya shalat para sahabat Rasulullah, tampak jelas bahwa kombinasi iman, persiapan, sikap tawaddhu, keterlibatan fisik, dukungan sosial, serta penghayatan terhadap ajaran Al-Qur’an dan hadist memainkan peran penting dalam mencapai kekhusyukan. Kita dapat mengambil pelajaran dari mereka untuk memperbaiki kualitas shalat kita, sehingga dapat menjadikan ibadah ini lebih berarti dan mendalam.