3. Shalat sebagai Pengingat akan Kewajiban Sosial
Gus Baha juga menyoroti aspek sosial dari shalat. Beliau menjelaskan bahwa shalat berjamaah di masjid bukan hanya merupakan ibadah individu, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan sosial dan ukhuwah Islamiyah. Dalam pandangan Gus Baha, shalat berjamaah mengajarkan nilai-nilai kerjasama, saling menghormati, dan kepedulian terhadap sesama. Ini adalah bentuk praktis dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya komunitas dan solidaritas sosial.
4. Shalat sebagai Penghapus Dosa dan Penjaga Diri
Salah satu keutamaan shalat yang ditekankan oleh Gus Baha adalah kemampuannya untuk menghapus dosa dan menjaga diri dari perbuatan maksiat. Dalam ajaran fiqh Gus Baha, shalat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban ritual, tetapi juga sebagai alat pembersih jiwa dari noda-noda dosa. Shalat yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan akan menghapus dosa-dosa kecil dan menjaga seseorang dari perbuatan buruk. Gus Baha menjelaskan bahwa shalat dapat menjadi benteng pelindung yang kuat bagi seorang Muslim dalam menghadapi berbagai godaan dan tantangan kehidupan.
5. Shalat sebagai Medium untuk Memperoleh Petunjuk dan Hidayah