Pandangan bahwa Alquran bukanlah makhluk juga didukung oleh sebagian hadis Nabi Muhammad SAW yang menegaskan bahwa Alquran merupakan firman Allah yang tidak tercipta. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi mengatakan, "Sesungguhnya Allah berfirman dan apa yang difirmankan-Nya adalah al-Haqq (kebenaran)."
Meskipun demikian, pendapat mengenai status Alquran ini tidaklah satu pandangan yang mutlak. Beberapa ulama, terutama dari kalangan Mu'tazilah, berpendapat bahwa Alquran termasuk makhluk, karena Alquran diturunkan kepada manusia dan diwahyukan dalam bahasa Arab yang merupakan salah satu dari makhluk ciptaan Allah. Namun, pandangan ini masih menjadi perdebatan di kalangan ulama dan cenderung menjadi pandangan minoritas.
Dalam menghadapi perbedaan pandangan ini, umat Islam sebaiknya tetap menjunjung tinggi kesucian Alquran tanpa terpengaruh oleh perbedaan pendapat. Yang jelas, Alquran memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam, baik sebagai sumber ajaran agama, pedoman dalam kehidupan sehari-hari, maupun sebagai sumber hukum yang dijadikan acuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk terus mempelajari, mengamalkan, dan menyebarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran. Kita juga perlu membekali diri dengan pemahaman yang mendalam terkait dengan kedudukan Alquran dalam agama Islam, sehingga dapat menjawab keraguan dan tanya mengenai kitab suci ini.