Proses jihad melawan hawa nafsu dimulai dengan kesadaran diri. Seorang muslim harus menyadari bahwa hawa nafsu adalah bagian dari dirinya yang harus dikendalikan. Kesadaran ini akan membawa seseorang untuk selalu berusaha menjaga diri dari godaan-godaan yang dapat menjerumuskannya ke dalam dosa. Selain itu, seorang muslim juga harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur'an. Ibadah-ibadah ini akan membantu seseorang untuk menguatkan iman dan ketakwaannya, sehingga lebih mudah untuk melawan hawa nafsu.
Selain itu, jihad melawan hawa nafsu juga melibatkan upaya untuk memperbaiki diri secara terus-menerus. Seorang muslim harus selalu introspeksi diri dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam dirinya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari lingkungan yang dapat memicu timbulnya hawa nafsu, serta bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan pengaruh positif.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)." (QS. An-Nazi'at: 40-41). Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya akan mendapatkan balasan yang besar dari Allah SWT, yaitu surga.