Tanpa adanya transparansi dalam pengelolaan utang luar negeri, masyarakat berpotensi kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga komunikasi yang baik dengan rakyat, menjelaskan tujuan dan manfaat dari utang yang diambil. Dengan cara ini, pemerintah bisa tidak hanya mendapatkan dukungan politik, tetapi juga menjaga legitimasi kekuasaannya di mata rakyat.
Utang luar negeri dan defisit adalah bagian dari dinamika ekonomi, namun bagaimana pemerintah mengelola dan menjelaskan utang ini kepada masyarakat menjadi penentu utama legitimasi kekuasaan. Ketika masyarakat merasa diabaikan dalam proses pengambilan keputusan mengenai utang negara, masalah kepercayaan dan legitimasi kekuasaan bisa muncul, yang pada akhirnya berpotensi menggoyahkan stabilitas pemerintahan.