Dari sisi politik, Afghanistan juga menghadapi tantangan besar. Perjanjian damai yang ditandatangani pada 2020 antara Taliban dan Amerika Serikat menunjukkan harapan untuk mengakhiri konflik. Sayangnya, realisasi perjanjian tersebut tidak berjalan mulus. Ketegangan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban meningkat, dan ketidaksepakatan mengenai isi perjanjian serta agenda politik lanjutan membuat situasi semakin rumit.
Kini, Afghanistan berada dalam ketidakpastian yang mendalam. Setelah penarikan pasukan internasional, Taliban kembali muncul sebagai kekuatan dominan pada tahun 2021, di mana mereka mengumumkan pembentukan Emirat Islam Afghanistan. Meskipun banyak harapan untuk perdamaian, dampak dari invasi dan perang panjang masih terasa di seluruh aspek kehidupan rakyat Afghanistan. Keadaan ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang masa depan negara yang selalu diperangi ini, yang dipenuhi dengan harapan dan keputusasaan sekaligus.