Ironisnya, jargon Poros Maritim Dunia seringkali dipakai untuk mempermanis pidato dan diplomasi luar negeri. Tapi di dalam negeri, para nelayan masih kesulitan mendapatkan es batu untuk menyimpan hasil tangkapan, dan pedagang di NTT masih membayar ongkos logistik lebih mahal daripada harga barang itu sendiri.
Tol laut seharusnya bukan sekadar jalur kapal, melainkan jaringan keadilan ekonomi. Tapi jika pelabuhan-pelabuhan itu hanya berdiri megah namun tak hidup, maka kita hanya membangun dermaga untuk mimpi yang tak kunjung merapat.