Sementara itu, dua anak laki-laki pasangan D dan K, berinisial Y dan Ir, berangkat terpisah menggunakan motor ke Gereja Santa Maria.
"Semua adalah serangan bom bunuh diri," kata Tito.
Menurut Tito, ledakan paling besar terjadi di Gereja Pantekosta, karena menggunakan bom mobil. Setelah semua keluarga diturunkan di posisi masing-masing, D kemudian meledakan mobil tersebut di Gereja Pantekosta.
Tito belum dapat memastikan latar belakang kelompok tersebut, namun, dia mengatakan mereka tak lepas dari kelompok JAD dan JAT yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia.