Jika Maling menyusup, diburu, ditangkap, ditelanjangi, lalu dibunuh ramai-ramai ( oleh seluruh warga bangsa ini ) ? Atau cukup ditembak tanpa prosedur?
Lalu bagaimana jika penjajah datang? Perang? Lawan? Bakar markasnya, pemikirnya, tukang orasinya, provokatornya, dan bunuh siapa saja yang dicurigai sebaga agen penjajah ? Atau apa?
Ini saatnya konferensi Idonesia Raya.
Seperti dilansir cnnindonesia.com, hari ini ( 13/5/2018 ) Surabaya hari ini diguncang tiga serangan bom di gereja berbeda. Di tengah hiruk pikuk itu, kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) menyatakan mereka bertanggung jawab atas peristiwa itu.
"ISIS bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya, yang menewaskan sebelas orang dan melukai 41 orang," tulis ISIS melalui kantor berita mereka, Amaq News Agency, sebagaimana dilansir oleh situs siteintelgroup.com, Minggu (13/5).
Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30 WIB. Lantas bom kedua meletup di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, disusul serangan bom ketiga di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan para pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya masih memiliki hubungan keluarga.
"Pelaku ini diduga satu keluarga yang melakukan serangan. Dari tadi pagi, tim Alhamdulillah sudah (melakukan investigasi)," kata Tito di Surabaya.
Tito menjelaskan pelaku serangan bom diduga adalah satu keluarga, terdiri dari pasangan suami istri beserta empat anaknya.