Tampang.com | Anggota Komisi C DPRD Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengungkapkan ada dua persoalan utama yang dinilai menghambat optimalisasi layanan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Ibu Kota. Permasalahan pertama, yakni buruknya komunikasi manajemen kepada pasien dan yang kedua adalah kekurangan sumber daya manusia (SDM), terutama tenaga medis.
Hal tersebut disampaikan Kenneth usai rapat kerja antara Komisi C DPRD Jakarta dengan Dinas Kesehatan Jakarta dan para direktur utama RSUD, di Gedung DPRD Jakarta, Rabu (28/5/2025).
"Kemarin saya menemukan bahwasannya sumber daya manusianya kurang. Jadi kalau memang kurang orang, itu akan berdampak terhadap pelayanan. Terus, komunikasinya juga jelek. Jadi kita lihat calon-calon pasien menumpuk tapi tidak ada komunikasi," ucap Kenneth, Rabu.
Ia menyoroti lemahnya respons petugas terhadap pasien yang menunggu di ruang gawat darurat (IGD) maupun ruang rawat inap. Banyak pasien dan keluarga dibiarkan menunggu tanpa penjelasan, sehingga menimbulkan kesan ditelantarkan. "Masyarakat ditaruh di ruang transit untuk menunggu kamar atau menunggu ruang IGD. Dari pihak rumah sakit tidak menjelaskan ini ruang apa,” ungkap dia.