Sejak JASMEV ada, dengan segala cara membuat kampanye hitam, sejak itu pula umat Islam terusik, apalagi sejak JASMEV versi ahok sangat membela Ahok di kasus penistaan agama Al Maidah 51.
Saat ini umat Islam yang mengaku Muslim Cyber Army (MCA), tidak ada yang membiayai, tempatpun tidak ada yang menyediakan. Artinya MCA itu sangat militan. Jumlah JASMEV dibandingkan MCA, pastinya sangat jauh berbeda, pasti lebih banyak MCA. Walaupun penggiat Sosial Media yang pro pemerintah Jokowi saat ini sering diundang ke Istana, melakukan rapat tertutup, untuk membahas strategi kampanye pemerintah.
Bagaimana cara menghentikan MCA, sangat sulit! Karena militan, tersebar dibanyak daerah, semakin banyak kampanye untuk pemerintah, apalagi menjelekkan Islam, makin semangat MCA untuk membalas berita-berita fitnah.