Serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran kembali menghangatkan isu ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia. Dalam kancah internasional, posisi negara-negara besar sering kali menjadi sorotan, dan Indonesia tidak terkecuali. Setelah bergabung dengan BRICS dan tetap berada di Gerakan Non-Blok, posisi Indonesia di tengah krisis ini menjadi perhatian berbagai pihak. Tapi, ke mana sebenarnya arah sikap Indonesia saat AS melancarkan serangan ke Iran?
Hingga saat ini, Indonesia dikenal sebagai negara dengan doktrin luar negeri yang aktif dan independen. Komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia menjadi salah satu landasan dalam merespons isu-isu global. Dalam konteks serangan AS ke Iran, kebijakan luar negeri Indonesia perlu dicermati secara seksama. Apalagi, Indonesia merupakan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang mengedepankan solidaritas antarnegara Muslim.
Sikap diplomasi Indonesia di tengah ketegangan AS-Iran pun telah terlihat dalam beberapa kali pernyataan resmi pemerintah. Meskipun Indonesia telah bergabung dengan BRICS sebuah blok negara besar yang mempunyai pengaruh ekonomi yang signifikan Indonesia tetap memegang teguh prinsip non-bloknya. Hal ini membuat Jakarta berada dalam posisi yang unik, di mana Indonesia harus dapat merespons konflik tanpa memihak kepada salah satu kekuatan besar.