Tampang

Seperti Dewi Sinta, Ridwan Kamil juga Korban

18 Agu 2017 18:37 wib. 2.208
0 0
ridwan kamil

Kemudian, Ridwan beralasan mau dipinang karena Nasdem memiliki kejaksaan. Pertanyaannya, apa yang ditakutkan Ridwan terhadap kejaksaan. Bukankah Ridwan tidak memiliki kasus. Setidaknya, belum terdengar satu pun kasus yang akan menyeretnya.

Atau, apakah Ridwan takut jika dirinya dikriminalisasi? Mungkin Ridwan takut jika dirinya atau keluarganya mengalami “kriminalisasi” seperti yang terjadi pada Sylviana Murni saat Pilgub DKI 2017.

Apakah Ridwan mendapat mendapat intimidasi sebagaimana yang diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono.

"Kami mengetahui Pak Ridwan Kamil memutuskan melakukan deklarasi dengan partai Nasdem karena ada intimidasi dan tekanan kepada yang bersangkutan," ujar Ferry (Sumber: Tempo.co)

Kemudian Feri menambahkan informasinya.

"Sudah dikonfirmasi oleh Pak Ridwan Kamil bahwa memang beliau ditekan oleh jaksa agung yang notabene dari Partai Nasdem supaya kasus-kasusnya berhenti," katanya.

Lantas apa maksud Ridwan mengatakan, “Kalau saya tolak, kemungkinan banyak mudaratnya kepada saya, kepada pembangunan Kota Bandung terganggu”,

Apakah kalau Ridwan menolak pinangan Nasdem, maka kota Bandung dan jutaan warganyalah akan menerima dampak buruknya.

Pertanyaan yang tidak kalah menariknya, bagaimana cara Nasdem mengganggu pembangunan di Bandung?

Tetapi, apapun itu, terbaca dengan sangat jelas jika Ridwan terpaksa menerima pinangan Nasdem.

Saat ini Pilgub Jabar 2018 nyaris mengerucut pada dua sosok, Deddy Mizwar (Demiz) yang konon telah direstui Gerindra dan Dedi Mulyadi yang dijagokan Golkar.

Dibanding dengan Demiz, tentu saja popularitas Ridwan kalah. Tetapi, jika disandingkan dengan Demul, popularitas Ridwan masih unggul. Soal ini tidak perlu lagi menggunakan hasil survei sebagai acuannya.

Lantas, bagaimana dengan tingkat elektabilitas ketiganya?

Sayangnya, rilis survei Pilgub Jabar sulit diperoleh. Jika pun ada media yang merilisnya, tetap saja tidak menjelaskan tren elekrabilitas dari masing-masing jagoan.

Tetapi, apapun itu, selama sentimen terhadap Ridwan masih di zona positif, popularitas bisa digenjot untuk meningkatkan elektabilitasnya. Kuncinya hanya itu.

Selain itu, sempoyongannya Ridwan jelang kontestasi Pilgub Jabar 2018 pun bukan disebabkan faktor internal. Belum ada kasus, apalagi kasus korupsi, yang menyeret nama Ridwan. Ridwan pun tidak memiliki perilaku yang membuatnya tidak disukai.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?