Selain itu, pelestarian Rumah Joglo juga melibatkan masyarakat dalam prosesnya. Dengan melibatkan pemilik rumah Joglo dan masyarakat sekitar dalam pengembangan dan pelestariannya, hal ini memberikan kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. Selain itu, program-program ini juga memberikan insentif dan bantuan bagi pemilik rumah Joglo yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai rumah makan, homestay, atau tempat usaha lainnya. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi pemilik rumah Joglo, namun juga memperkaya ragam usaha pariwisata budaya di Indonesia.
Dampak terhadap Politik Indonesia
Pelestarian dan pengembangan Rumah Joglo oleh Anies Baswedan juga memiliki dampak yang signifikan terhadap politik Indonesia. Secara simbolis, hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan dan melestarikan kekayaan budaya lokal, yang pada gilirannya memperkuat identitas dan kebanggaan nasional. Dalam politik identitas yang semakin kentara belakangan ini, upaya pelestarian Rumah Joglo menjadi pernyataan kuat akan keberagaman budaya di Indonesia, yang sekaligus dapat menjadi titik pijak bagi harmoni dan persatuan bangsa.
Selain itu, melalui program-program pelestarian Rumah Joglo, Anies Baswedan juga menjadikan kearifan lokal sebagai salah satu agenda utama pembangunan daerah. Hal ini dapat memberikan contoh bagi para pemimpin daerah lainnya untuk memperhatikan dan memanfaatkan kearifan lokal dalam proyek-proyek pembangunan, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat lokal serta memperkuat ikatan antara pemerintah dan rakyat.