Kemacetan dan banjir merupakan dua permasalahan besar yang terus menghantui Jakarta. Setiap harinya, jutaan warga Jakarta harus rela menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan yang macet. Selain itu, banjir yang kerap melanda Jakarta juga menjadi momok yang menakutkan bagi warga. Oleh karena itu, calon gubernur seharusnya memiliki langkah-langkah nyata untuk mengatasi permasalahan ini.
Masyarakat pun berharap seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memberikan solusi nyata terhadap permasalahan kemacetan dan banjir. Oleh karena itu, penolakan Ridwan Kamil untuk berjanji dalam hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap kemampuannya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mengatasi permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta merupakan tantangan yang besar. Namun, sebagai seorang calon gubernur, seharusnya Ridwan Kamil memiliki komitmen dan tekad kuat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penolakan untuk berjanji dapat diartikan sebagai sikap yang kurang percaya diri atau kurangnya keseriusan dalam menghadapi masalah yang ada.
Dalam konteks politik, janji-janji kampanye memang seringkali menjadi polemik tersendiri. Namun, sebagai calon pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan, seharusnya Ridwan Kamil memiliki sikap yang lebih proaktif dalam menyikapi permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta.