Tampang

Politik Identitas dan Agama: Siapa Memanfaatkan Siapa?

21 Apr 2025 08:26 wib. 17
0 0
Ilustrasi Politik Identitas
Sumber foto: Pinterest

Politik identitas telah menjadi salah satu fenomena yang mendominasi arena politik global, tak terkecuali di Indonesia. Fenomena ini berhubungan erat dengan berbagai aspek sosial, ekonomi, dan budaya, salah satunya adalah agama. Agama sering kali dimanfaatkan sebagai alat dalam politik identitas, yang pada gilirannya memunculkan pertanyaan besar: siapa yang memanfaatkan siapa?

Politik identitas sendiri merujuk pada penggunaan identitas kelompok, seperti etnis, agama, atau ras, untuk mendapatkan dukungan politik. Dalam konteks Indonesia, di mana beragam agama dan kepercayaan hidup berdampingan, konflik berbasiskan identitas sering kali terwujud melalui manipulasi sentimen keagamaan. Politisi dan partai politik kerap kali menggunakan agama sebagai alat untuk meraih suara, terutama menjelang pemilu.

Manipulasi ini sering kali terlihat dalam kampanye-kampanye politik. Politisi yang menyelipkan unsur agama dalam iklan dan orasi mereka berusaha menarik simpati dari pemilih yang memiliki kesamaan kepercayaan. Misalnya, seorang calon legislatif bisa menggunakan simbol-simbol agama, atau mengklaim bahwa hanya dia yang bisa mewakili kepentingan umat agama tertentu. Hal ini tentu saja menciptakan polarisasi di tengah masyarakat, yang dapat memisahkan masyarakat berdasarkan identitas mereka.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?