Masyarakat yang terpengaruh manipulasi politik identitas sering kali tidak menyadari bahwa mereka diperalat untuk kepentingan kekuasaan. Persaingan antar kelompok yang berlandaskan agama bisa mengakibatkan fragmentasi sosial, di mana toleransi dan saling menghormati menjadi terganggu. Ini adalah tantangan besar yang perlu dihadapi oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, akademisi, dan media.
Maka, dalam konteks politik identitas dan agama, sangat penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai cara berpikir kritis. Kesadaran akan manipulasi yang ada dalam ranah politik bisa membantu individu untuk tidak terjebak dalam narasi yang menguntungkan pihak-pihak tertentu. Praktik politik yang sehat akan menciptakan ruang bagi keberagaman dan mengurangi potensi konflik yang bisa merusak keharmonisan sosial.