Pemberontakan DI/TII membawa dampak yang signifikan terhadap cara pemerintah Indonesia memahami konflik domestik. Banyak pebelajar sejarah melihatnya sebagai salah satu contoh perjuangan ideologis yang berlangsung di tengah pergulatan untuk membangun identitas bangsa. Pengaruh Kartosoewirjo dan ide-ide yang diusungnya masih terasa, menciptakan arus pemikiran yang terus bergulir dalam diskursus tentang negara dan agama di Indonesia. Dalam dinamika ini, DI/TII menjadi lebih dari sekadar kelompok pemberontak; ia menjadi simbol dari upaya untuk memahami dan merekonstruksi makna kemerdekaan dan identitas bangsa.