Ketua DPP PDI-P Said Abdullah telah mengumumkan bahwa partainya akan memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo Subianto. Hal ini menjadi perhatian publik karena sebelumnya terdapat indikasi bahwa PDI-P, sebagai partai oposisi, mungkin tidak akan bersedia bekerja sama dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo. Meskipun PDI-P siap mendukung pemerintahan Prabowo, partai ini mengklaim bahwa tidak masalah jika mereka tidak mendapatkan jatah menteri di dalam kabinet Prabowo.
Menurut Said Abdullah, PDI-P memiliki visi yang sejalan dengan Prabowo Subianto dalam upaya memajukan bangsa. Meskipun posisi menteri bukanlah hal yang utama bagi partai, PDI-P memiliki komitmen untuk turut serta dalam membangun kebijakan yang pro rakyat. Meskipun tak mendapat jatah menteri, PDI-P berjanji akan berkontribusi dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintahan.
Terlepas dari pernyataan tersebut, terdapat pernyataan dari Gerindra yang menyebutkan bahwa Prabowo Subianto berkeinginan untuk membentuk "zaken kabinet", yaitu kabinet yang diisi oleh para pakar di bidangnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan peran partai politik dalam kabinet. Jika Prabowo benar-benar mengedepankan kriteria keahlian dalam pembentukan kabinetnya, peran partai politik mungkin tidak sebesar dalam penentuan posisi menteri di dalam kabinet.