Menurut Adhie Massardi, jika pada Orde Baru (Orba) jilid I pemerintah menggunakan kekuatan angkatan bersenjata untuk menekan aktivis yang kritis. Kini di Orba jilid II kekuatan yang digunakan adalah buzzer.
Keduanya, sama-sama menggunakan biaya dari APBN.
“Jika ORBA 1.0 gunakan ABRI untuk merepresi para pengeritik pemerintah, ORBA 2.0 gunakan BuzzeRP tuk bunuh karakter para pengeritik rezim,” tegasnya.
“Tapi 2 jenis ORBA ini sama-sama buruk,” ucap Adhie Massardi.
Menurut Tarzan, pelawak senior Indonesia, malahan menyatakan di podcast YouthTV Indonesia, "ORBA" singkatan dari ORde BApak.
Lebih ironisnya lagi, terdapat kecenderungan pemaksaan terhadap konstitusi demi mempertahankan kekuasaan. Praktik-praktik ini tidak sejalan dengan semangat dasar demokrasi yang seharusnya mengedepankan kebebasan, keadilan, dan kepatuhan terhadap hukum. Upaya memaksa perubahan konstitusi atau melanggar aturan-aturan dasar negara untuk kepentingan politik sempit telah mengancam fondasi demokrasi Indonesia yang seharusnya bertumpu pada pilar-pilar keadilan dan kehormatan.