Sebuah tuduhan muncul terhadap kelompok hacker asal Iran yang telah meretas email tim kampanye Donald Trump. Dilaporkan oleh Reuters, kelompok tersebut menyebarluaskan email Trump ke berbagai pihak, termasuk operator politik Demokrat, para jurnalis, dan organisasi media. Konten email tersebut menunjukkan komunikasi antara kampanye Trump dengan penasihat eksternal dan sekutu terkait topik jelang pemilihan presiden 2024 yang digelar pada hari Senin, 28 Oktober 2024.
Tenant peretasan ini diduga merupakan upaya Iran untuk campur tangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Sebelumnya, pada bulan September, Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah menuding bahwa para hacker tersebut bekerja untuk pemerintah Teheran dengan menggunakan identitas palsu.
Tindakan peretasan juga menimpa Donald Trump beberapa bulan sebelumnya. Kelompok hacker yang dikenal sebagai Mint Sandstorm atau APT 42 yang terkait dengan pemerintah Iran berhasil membobol beberapa staf kampanye Trump antara bulan Mei hingga Juni.
Menurut DOJ, pelaku peretasan ini adalah tiga orang peretas asal Iran yang bekerjasama dengan pasukan paramiliter Basih Iran.