Beberapa jam kemudian, keterangan Setyo berubah 180 derajat. Setya mengatakan senjata sejenis RPG yang dipakai oleh polisi dalam video yang tersebar di media sosial merupakan alat lama. Senjata itu pun digunakan hanya untuk pengenalan kepada anggota Brimob.
"Videoya video baru. Kalau dilihat smart phonenya, smart phone baru. Tetapi alatnya alat lama, pelontar Granat Infantery (PGI), PGI lama, untuk pengenalan senjata," kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, pada 28 September 2017 (Sumber: Detik.com)
Detik memberitakan perubahan penjelasan Setyo tersebut pada Kamis 28 September 2017 pukul 19:04 WIB.
Setyo memang perlu mengoreksi pernyataannya sebab dalam video yang beredar nampak sejumlah orang seperti tengah memotret dengan alat yang berbentuk seperti smartphone. Dan, saat Polri masih berada di ABRI, smartphone belum ada.
Namun, pelurusan Setyo atas klarifikasi yang disampaikan sebelumnya tersebut justru semakin menimbulkan pertanyaan, untuk apa Polri mengenalkan RPG dengan melatih Brimob menggunakannya?