Kemudian jelang 4 November 2016, Seluruh Polda di Jawa dan sejumlah Polda di sejumlah daerah diberitakan menetapkan Status Siaga 1. Sejak status itu ditetapkan, nampak sepasukan regu Brimob bersenjata laras panjang menjaga Stasiun Kejaksan Cirebon. Status Siaga 1 ini tidak ditetapkan jelang 2 Desember 2016, setidaknya tidak satu pun media yang menginformasikannya.
Pada Hari-H, terjadi bentrokan antara aparat keamanan dengan pengunjuk rasa di depan Istana negara. Bentrokan yang terjadi pada saat peserta aksi membubarkan diri pada hari telah gelap ini dipicu oleh sejumlah aksi provokasi yang dilontarkan oleh sejumlah kelompok kepada peserta Aksi 411.
Malam hari pastinya dipilih karena pada saat itu baik demonstran dan aparat keamanan gabungan Polri-TNI sudah dalam kondisi letih baik fisik maupun psikis.
Hampir bersamaan dengan memanasnya situasi di depan Istana, terjadi penjarahan beberapa toko di kawasan Penjaringan. Sepertinya, ada pihak yang merencanakan kerusuhan massal seperti yang terjadi pada Mei 1998.