Geopolitik energi juga diperankan oleh banyak faktor lain. Misalnya, konflik di kawasan Timur Tengah atau ketegangan antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Rusia sering kali berdampak pada kestabilan pasokan energi global. Negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut biasanya memiliki cadangan energi yang besar, dan perubahan dalam kondisi geopolitik dapat mempengaruhi harga minyak dan gas di pasar internasional.
Satu contoh yang bisa dijadikan acuan adalah persaingan antara Amerika Serikat dan Rusia dalam konteks energi. AS telah berusaha untuk mengalihkan ketergantungan Eropa pada gas Rusia dengan mempromosikan gas alam dari sumber alternatif seperti Amerika Utara dan Timur Tengah. Di sisi lain, Rusia menggunakan jaringan pipa gas untuk memperkuat pengaruhnya terhadap negara-negara Eropa. Dalam konteks ini, lobi politik berperan untuk mendukung atau menentang kebijakan yang dapat mengubah lanskap energi global.
Di era digital saat ini, lobi energi juga semakin mengandalkan teknologi untuk meningkatkan pengaruh mereka. Media sosial dan platform digital lainnya digunakan untuk membangun kesadaran publik dan memengaruhi opini masyarakat tergantung pada kepentingan mereka. Kampanye digital ini menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarluaskan informasi, baik yang mendukung maupun yang menentang kebijakan tertentu.