Peskov mengatakan semua orang, termasuk Putin, sadar bahwa serangan teroris tidak akan berhenti dalam semalam.
"Infrastruktur kontingen dan militer yang tersisa di Hmeymim dan Tartus memiliki kemampuan yang diperlukan untuk melawan serangan teroris dan serangan sporadis, yang akan sangat disesalkan," kata Peskov. "Ini hanya menekankan perlunya meningkatkan upaya penyelesaian politik."
Selain memerangi teroris di Suriah, Rusia juga merupakan sekutu terbesar Damaskus dalam pertarungan antara rezim Presiden Bashar al-Assad dan pasukan oposisi yang didukung A.S..