Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan mendadak ke Suriah dan mengumumkan kemenangan dalam perang panjang melawan kelompok militan Islam. Pada saat itu, dia mengumumkan penarikan pasukan Rusia. Putin kemudian mengumumkan bahwa Rusia akan mempertahankan "kehadiran permanen" di basis Tartus dan Hmeymim.
Peskov mengatakan semua orang, termasuk Putin, sadar bahwa serangan teroris tidak akan berhenti dalam semalam.
"Infrastruktur kontingen dan militer yang tersisa di Hmeymim dan Tartus memiliki kemampuan yang diperlukan untuk melawan serangan teroris dan serangan sporadis, yang akan sangat disesalkan," kata Peskov. "Ini hanya menekankan perlunya meningkatkan upaya penyelesaian politik."