Pertama, Demokrat mengklaim Jokowi telah menyetujui revisi. Jika dikemudian hari pemerintah tidak merevisi UU Ormas, maka pemerintah dinilai telah ingkar janji. Dengan demikian, Demokrat memiliki alasan kuatuntuk mengeluarkan petisi tidak percaya pada pemerintah.
Unsur ingkar janji pemerintah Jokowi juga akan dimanfaatkan oleh Demokrat untuk membentengi dirinya dari kecaman. Demokrat akan mengatakan jika bukan dirinya yang salah karena telah menerima Perppu Ormas dengan catatan, tetapi pemerintahlah yang salah karena tidak menepati janjinya.
Sebaiknya,jika pemerintah merevisi UU Ormas, maka Demokrat dan SBY berhak atas klaim sebagai pihak yang paling benar dalam "sengketa" Perppu Ormas. Bahkan, lebih dari itu, SBY dan Demokrat dapat menyebut dirinya sebagai Pahlawan Demokrasi.
Kedua,Demokrat mengatakan Jokowi dan SBY juga membicarakan pertemuan Kepala BIN Budi Gunawan (BG) dengan Gubernur Papua Lucas Enembe.
Sekalipun isu pertemuan BG-Lucas belum tentu menyepakati rencana pemenangan PDIP dalam Pemilu 2019, Tetapi, publik telah mempercayai jika ada sesuatu yang kotor pada pertemuan BG-Lucas yang juga dihadiri oleh Kapori Tito Karnavian dan Kapolda Sumut yang juga mantan Kapolda Papua Paulus Waterpouw.
Kepercayaan publik jika ada "sesuatu" pada pertemuan BG-Lucas itulah yang akan dimainkan oleh SBY dan Demokrat. Dan, tentang "sesuatu" tersebut, Demokrat tidak perlu memberikan buktinya. Toh, hanya dengan satu buah foto, masyarakat sudah dibuat percaya jika ada "sesuatu" dalam pertemuan BG-Lucas.
Jika Jokowi kemudian merevisi UU Ormas, maka isu adanya "sesuatu" yang kotor dalam pertemuan BG-Lucas akan mendapatkan pembenarannya. Jokowi akan dianggap takut pada isu ini. Dan, karena ketakutan itulah Jokowi merevisi UU Ormas.
Sebaliknya, kalau pun Jokowi tidak merevisi UU Ormas, isu pertemuan BG-Lucas sudah naik level, sebab sudah tidak hanya dihibohkan oleh masyarakat kebanyakan tetapi sudah dibahas Presiden RI dan mantan Presiden RI. Dalam pertemuan empat mata pula. Artinya, isu ini sudah tidak lagi ecek-ecek. Dan tingkat kebenarannya menjadi lebih tinggi.
Jadi, apapun itu, benar tidaknya keterangan Demokrat tentang isi pertemuan empat mata Jokowi-SBY, SBY dan partainyalah yang mendapat keuntungan. Dan, inilah kehebatan strategi komunikasi SBY.