Kebijakan pembangunan sumur resapan di DKI Jakarta di masa kepemimpinan Anies Baswedan telah membawa dampak positif dalam mengurangi rasio banjir di ibu kota. Selama beberapa tahun terakhir, Jakarta telah dihadapkan pada masalah banjir yang kronis setiap musim hujan, dan keberadaan sumur resapan menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan ini. Berbagai inisiatif dan program juga telah diterapkan guna meningkatkan jumlah dan kualitas sumur resapan, sehingga memberikan harapan untuk mengurangi dampak banjir di DKI Jakarta.
Anis Baswedan, sebagai Gubernur DKI Jakarta, telah menunjukkan komitmennya dalam menangani permasalahan banjir di ibu kota. Salah satu kebijakan yang dijalankan adalah memperkuat peran sumur resapan sebagai sarana pengendalian banjir. Sumur resapan sendiri merupakan teknologi sederhana namun sangat efektif dalam menyerap air hujan ke dalam tanah, sehingga mampu mengurangi genangan air di permukaan dan mencegah banjir.
Keberhasilan kebijakan sumur resapan di masa kepemimpinan Anies Baswedan dapat dilihat dari peningkatan jumlah sumur resapan yang dibangun di berbagai lokasi strategis di Jakarta. Program-program pemerintah daerah yang mendorong partisipasi masyarakat dalam membangun sumur resapan juga telah berhasil memperluas jangkauan sumur resapan di ibu kota. Dengan adanya peraturan mengenai wajibnya setiap rumah tangga maupun bangunan komersial untuk membangun sumur resapan, maka telah tercipta tekanan positif guna meningkatkan pemanfaatan teknologi ini.
Selain peningkatan jumlah sumur resapan, keberhasilan kebijakan Anies Baswedan juga terlihat dari aspek kualitas sumur resapan yang lebih terjaga. Pemerintah DKI Jakarta melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap pemeliharaan sumur resapan yang telah ada, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas sumur resapan. Langkah ini merupakan upaya konkret yang mendukung keberhasilan implementasi kebijakan sumur resapan di tengah masyarakat.
