Tampang

Jokowi Tidak Disadap dan SBY yang Jadi Korban Sekaligus Pelaku Penyadapan

15 Apr 2017 23:08 wib. 3.162
0 0
Penyadapan

Memasang alat transmiter di beberapa ruangan bukanlah hal yang sulit bila pelakunya memiliki akses atau aset yang ada di sekitar sasaran. Contohnya, pelaku penyadapan merekrut pembantu rumah tangga Jokowi untuk dijadikan “agennya”. Merekrut orang yang memiliki akses di lingkungan target merupakan cara yang paling efektif dengan tingkat resiko rendah ketimbang harus menginfiltrasi sendiri lokasi target.

Bagaimana dengan SBY? SBY memang diberitakan menjadi korban penyadapan. Pada 2011 Dua harian Australia, The Age dan Sydney Morning Herald memuat berita utama tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden SBY dan istrinya, Ani Yudhoyono. Laporan harian itu berdasarkan kawat-kawat diplomatik rahasia Kedutaan Besar Amerika Serikat AS di Jakarta yang dibocorkan situs WikiLeaks

Menurut whistleblowerintelijen AS, Edward Snowden,badan intelijen Inggris, melaluiGovernment Communications Headquarters (Markas Komunikasi Pemerintah/GCHQ), telah menggunakan perangkat yang memungkinkan saluran komunikasi disadap. Perangkat tersebut mampu menyadap layanan BlackBerry guna memantau e-mail dan panggilan telepon. Pada saat yang sama, instansi itu juga menyediakan layanan internet yang bisa melakukan intersepsi delegasi yang hadir sehingga seluruh aktivitas bisa dipantau.

Sebagaimna diberitakan intelijen Inggrismemata-matai Presiden SBY beserta rombongan saat menghadiri pertemuan puncak G-20 di London pada April 2009. Menurut Sydney Morning Herald, Jumat (26/7/2013), Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memperoleh keuntungan atas kegiatan mata-mata itu. Konon, tanpa kerja mata-mata Inggris tersebut Australia tidak akan mendapat kursi di Dewan Keamanan PBB. Entah bagaimana cara kerja intelijen Inggris tersebut.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Game Bareng
0 Suka, 0 Komentar, 19 Apr 2024
Hijab Voal Lagi Laris Dimana-mana
0 Suka, 0 Komentar, 22 Jan 2019

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?