Anies nampaknya merasa sangat terbebani, karena ia sangat memperhatikan aspirasi rakyat miskin Jakarta dan merasa bahwa aspirasi tersebut belum bisa dia penuhi sepenuhnya. Dalam konteks pemilihan umum, dukungan partai memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan kesuksesan seorang kandidat. Tanpa dukungan partai, seorang calon mungkin menghadapi kesulitan besar dalam memenangkan kandidat lain yang didukung oleh partai yang berpengaruh secara politik.
Kemungkinan besar, keputusan partai-partai politik tersebut telah memberikan dampak yang sangat signifikan bagi Anies, dan membuatnya merasa menyesal karena aspirasi warga miskin yang selama ini menjadi perhatiannya tidak bisa dia penuhi.
Dari sisi politik, ini juga menunjukkan bahwa Anies juga memiliki dukungan yang cukup kuat dari tiga partai politik tersebut. Namun, adanya hal-hal yang tidak terduga bisa menyebabkan mereka menarik dukungan mereka dari Anies. Hal ini tentu menjadi pelajaran yang berharga bagi Anies, bahwa dalam dunia politik, tidak ada yang bisa terjamin sampai pada menit terakhir.
Hasil dari Pilkada DKI Jakarta 2024 sendiri juga tidak kalah menarik untuk diperhatikan. Dengan adanya tiga pasangan calon yang akan bertanding, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno, persaingan politik di Ibukota akan semakin memanas.
Dengan perasaan penyesalan yang begitu dalam, menunjukkan betapa besar tanggung jawab yang dirasakan oleh Anies terhadap masyarakat Jakarta. Kegagalan ini juga membuka pelajaran bagi para politisi muda bahwa dibutuhkan perencanaan dan strategi yang matang untuk meraih dukungan partai politik yang diperlukan.
Anies Baswedan dapat mengambil pelajaran besar dari kegagalannya. Dukungan politik adalah hal yang penting dalam kontestasi politik, namun juga sekaligus menjadi batu sandungan bagi para kandidat. Untuk itulah, seorang politisi perlu memastikan sisi politiknya sudah kuat sebelum mempertaruhkan karir politiknya, terutama dalam sebuah kontestasi politik yang besar seperti Pilkada DKI Jakarta 2024.
Tentu saja, harapan masyarakat Jakartapun terletak pada para calon gubernur yang akan bertarung di dalam Pilkada tersebut. Harapan masyarakat khususnya warga kelas menengah kebawah hingga ke warga kumuh kota Jakarta, untuk mendapatkan perhatian yang lebih serius dari kandidat gubernur yang akan mereka pilih nanti. Meskipun begitu, tantangan bagi seorang politisi dalam menggapai keinginan rakyat juga tidak boleh diremehkan.