Saya butuh bertemu dengan pakar yang saya mintai tolong untuk menjelaskan itu. Apalagi di Sila Pertama itu yang disebut bukan subjek, melainkan sifat. Padahal benderanya sangat tegas: Merah, bukan kemerahan. Dan Putih, bukan keputihan.
Tetapi di luar muatannya yang tidak jelas bagi bangsanya, saya tetap pegang Pancasila sebagai paket perjanjian kebangsaan di mana saya berada di dalamnya. Sebagaimana Merah Putih. Pokoknya bukan warna lain, jingga atau hitam. Perkara makna Merah itu apa dan arti Putih itu apa, itu ranah diskusi.
Maka Seger mencatat: Siapapun jangan pernah ragu-ragu untuk menegakkan demokrasi hidup dan kemerdekaan berpikir. Silahkan mem-bully Allah swt, menghina Nabi-Nya, serta mengubah, memalsukan, mengurangi, menambahi atau memanipulasi firman-firman-Nya. Adalah hak asasi setiap manusia untuk melakukan apa saja yang ia maui.
Mungkin ada yang omong-omong begini: