Kangker, atau yang lebih dikenal dengan kanker dalam ejaan bahasa Indonesia, merupakan salah satu penyakit mematikan yang telah menjadi momok bagi banyak orang di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali di dalam tubuh, yang akhirnya menyerang jaringan sehat dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Selama bertahun-tahun, banyak peneliti dan ilmuwan telah berupaya untuk menemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit mematikan ini.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai terapi dan pengobatan telah dikembangkan untuk membantu pasien kanker. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah obat kanker sejati telah ditemukan? Jawabannya masih menjadi topik perdebatan di antara para pakar kesehatan dan peneliti.
Obat-obatan kanker yang saat ini tersedia biasanya digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi yang umum digunakan antara lain kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi. Meskipun demikian, obat-obatan ini belum dapat menyembuhkan kanker secara menyeluruh.
Tahun demi tahun, lebih banyak penelitian dilakukan untuk mencari obat kanker yang lebih efektif. Banyak ilmuwan dan perusahaan farmasi yang berusaha mengembangkan obat-obatan yang dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker tanpa efek samping yang merugikan bagi pasien. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah terapi gen, di mana sel kanker diubah genetikanya agar lebih mudah diidentifikasi dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.
