Sebaliknya, kekalahan Deddy yang berarti kemenangan kutub Jokowi pastinya tidak dikehendaki oleh Prabowo. Kemenangan Emil di tahun politik pastinya berpengaruh negatif pada pencapresan Prabowo.
Dalam posisi yang tidak menguntungkan ini, Prabowo tidak mungkin mendukung Emil yang sama artinya dengan melawan pendukungnya sendiri. Dengan demikian Prabowo akan mengarahkan dukungannya kepada Deddy atau bergabung bersama sekutu politiknya: Demokrat, PKS, dan PAN.
Mendukung Deddy memang membuat posisi Prabowo hanya sebagai follower dari SBY. Tetapi, menjadi pengikut SBY jauh lebih baik ketimbang mengekor Jokowi atau memilih netral yang membuat Prabowo hanya menjadi penonton di tengah gemebyar Pilgub Jabar 2018.
Persoalannya bagi Prabowo, pekerjaannya untuk memenangi Pilpres 2019 semakin berat karena ia terlebih dulu harus mempertahankan “tongkat komando” yang tengah dicoba drebut oleh SBY.