Dalam hal ini, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia menegaskan bahwa sinergi dalam kerangka kerja sama green financing, digital economy, dan local currency transaction terus diperkuat bersama mitra Jepang. Pendekatan ini diharapkan dapat membuka akses kepada investor asing untuk berpartisipasi dalam proyek yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan. Destry menjelaskan bahwa investasi dalam proyek hijau bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan di era modern ini, di mana kesadaran akan pentingnya keberlanjutan semakin meningkat.
Dengan adanya sesi business matching, Destry optimis bahwa banyak investor akan tertarik untuk merambah ke peluang investasi di Indonesia. Dalam sesi tersebut, banyak investor yang menunjukkan minat yang besar, dan beberapa di antaranya sudah melakukan negosiasi awal dengan pemilik proyek. Hal ini merupakan indikasi positif bahwa upaya untuk menarik investasi asing ke Indonesia mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Dari 10 proyek yang ditawarkan, beberapa di antaranya adalah pengembangan infrastruktur transportasi di kawasan perkotaan, proyek energi baru terbarukan, dan pengembangan aplikasi berbasis teknologi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Proyek-proyek ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih luas di seluruh negeri.