Tapi, sesuai hasil Pilpres 2014, Prabowo berhasil meraih 47% suara, sedangkan Jokowi 52% suara. Artinya, Prabowo mampu mengejar ketinggalannya.
Saat ini, dengan modal kemenangan 52% dan tingkat elektabilitas sekitar 54-56%, sudah bisa dipastikan Jokowi akan kesulitan memenangi Pilpres 2019. Logikanya, karena sampai saat ini pesaing Jokowi hanya Prabowo, maka Prabowolah yang akan memenangi Pilpres 2019. Inilah yang dicemaskan para lawan Prabowo.
Atas kemungkinan kemenangan Prabowo tersebut, Lawan bebuyutan Prabowo akan memunculkan sosok baru yang sanggup menyedot suara pendukung Prabowo. Sosok ini harus bisa mengalahkan Prabowo atau Jokowi.
Sampai saat ini baru Jenderal Gatot Nurmantyo yang diperhitungkan dapat merebut suara pendukung Prabowo. Dalam berbagai kesempatan, Gatot berhasil merangkul kelompok Islam yang dikenal sebagai pendukung Prabowo.
Hanya saja, untuk mencalonkan Gatot masih terbentur pada sikap politik Jokowi. Dengan berbagai alasan Jokowi bisa menghambat pencalonan Gatot dengan memperpanjang masa tugasnya sampai waktu yang tidak disebutkan.