Selain itu, perubahan ini juga dimaksudkan untuk menyesuaikan sistem evaluasi pendidikan dengan kebutuhan zaman. Dengan mengedepankan pengukuran kompetensi akademik, hasil tes diharapkan lebih relevan dalam mengidentifikasi kemampuan siswa di berbagai bidang studi.
Integrasi dengan Penerimaan Perguruan Tinggi, Salah satu aspek menarik dari tes kompetensi akademik adalah potensinya untuk diintegrasikan dengan sistem penerimaan perguruan tinggi. Kemendikdasmen berharap bahwa hasil tes ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kemampuan siswa. Dengan demikian, universitas dapat menggunakan hasil tersebut sebagai salah satu acuan dalam proses seleksi.
"Kami ingin memastikan bahwa hasil tes kompetensi akademik tidak hanya menjadi angka semata, tetapi juga dapat memberikan manfaat nyata bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," tambah pejabat tersebut.
Rencana perubahan istilah ini mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak. Beberapa kalangan guru menyambut positif langkah ini. Mereka menilai perubahan istilah menjadi tes kompetensi akademik dapat membantu mengurangi tekanan psikologis pada siswa.
Namun, ada juga pihak yang skeptis terhadap efektivitas perubahan ini. Beberapa orang tua siswa menganggap bahwa perubahan istilah saja tidak cukup untuk mengatasi masalah mendasar, seperti tekanan kurikulum yang padat dan sistem penilaian yang kurang fleksibel.