Strabismus dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor genetik atau turun temurun menjadi salah satu penyebab yang paling umum. Selain itu, cedera pada otot mata juga dapat menjadi pemicu terjadinya strabismus. Gangguan saraf yang mengatur gerakan mata juga dapat menjadi penyebab terjadinya strabismus. Selain itu, faktor lingkungan, seperti penggunaan gadged yang berlebihan atau kurangnya pencahayaan dalam ruangan, juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya strabismus pada anak-anak.
Tanda dan Gejala Strabismus
Beberapa tanda dan gejala yang bisa dikenali jika seseorang mengalami strabismus antara lain adalah:
1. Mata terlihat juling atau tidak sejajar.
2. Penderita sering mengalami sakit kepala, terutama setelah menggunakan mata untuk waktu yang lama.
3. Gangguan penglihatan seperti penglihatan ganda atau kesulitan dalam fokus pada objek tertentu.
4. Mata yang tegang atau terasa sakit.
5. Mata yang yang alami penglihatan kabur atau samar.