Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, mendorong adanya pelatihan bagi guru untuk mengontrol emosi saat menghadapi perilaku siswa, diungkapkan Retno terkait adanya guru yang menghukum siswanya dengan squat jump.
Kasus tragis kembali mengguncang dunia pendidikan di Indonesia. Seorang siswa di Kota Bandung, Jawa Barat, meninggal dunia setelah diduga mengalami kelelahan akibat dihukum squat jump oleh gurunya. Kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang menyerukan perlunya perhatian serius terhadap kesejahteraan siswa dalam lingkungan pendidikan.
Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, menegaskan bahwa kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak terkait pentingnya penanganan emosi bagi para pendidik. "Guru tidak boleh lagi menggunakan metode hukuman fisik atau mental yang dapat membahayakan siswa. Perilaku guru haruslah menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam menyelesaikan konflik," ujar Retno.
FSGI mendorong agar pemerintah dan lembaga terkait memberikan pelatihan emosi bagi para guru, sehingga mereka dapat mengelola stres dan emosi saat menghadapi situasi sulit dengan siswa. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya kekerasan verbal maupun fisik dalam proses pendidikan. Hal itu diungkapkan Retno terkait adanya guru yang menghukum siswanya dengan squat jump 100 kali dan melempar kayu berpaku yang mengakibatkan korban jiwa, peserta didik meninggal dunia.