Program sekolah berasrama ini juga sedang ditangani oleh Kementerian Sosial. Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab dipanggil Gus Ipul, sekolah ini berencana untuk mulai beroperasi pada Juli 2025 di daerah-daerah yang sudah memenuhi syarat infrastruktur. Saat ini, terdapat 53 lokasi yang telah siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat.
“Kami mendapatkan informasi terbaru bahwa sudah ada lebih dari 50 lokasi yang siap, tepatnya 53 lokasi. Namun, kami akan terus berkoordinasi dengan para gubernur dan bupati terkait persiapan lebih lanjut,” jelas Gus Ipul. Sekolah Rakyat ini ditujukan untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dan disasar untuk siswa dari golongan ekonomi terendah menurut kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sistem penerimaan siswa di Sekolah Rakyat juga akan dilakukan secara bertahap. Pertama, mereka harus memenuhi syarat status ekonomi yang akan diverifikasi, diikuti dengan tes akademik. Selain itu, kurikulum di Sekolah Rakyat akan mengedepankan materi formal serta penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
Salah satu aspek menarik dari Sekolah Rakyat ini adalah semua biaya akan ditanggung pemerintah. “Pendidikan di Sekolah Rakyat ini gratis 100 persen. Kami menyediakan seragam, makanan, dan juga asrama untuk tempat tinggal siswa,” ungkap Gus Ipul.
Namun, meskipun mulai banyak terobosan dalam pendidikan, Prabowo juga menekankan bahwa pendidikan berkualitas memerlukan pendanaan yang memadai. “Untuk mencapai pendidikan yang baik, kita membutuhkan dana. Pendidikan bukan sesuatu yang bisa dibangun hanya dengan omong kosong. Uang diperlukan untuk mengelola pendidikan dengan baik,” katanya.