Presiden Prabowo sendiri secara aktif mendukung rencana ini, dengan menyatakan bahwa kesehatan jasmani sejalan dengan kesehatan rohani. Beliau juga menekankan pentingnya pembinaan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan manusia yang berkualitas. Dengan demikian, penambahan jam olahraga di sekolah dianggap sebagai langkah awal yang bisa membawa manfaat jangka panjang bagi generasi masa depan.
Menurut Menteri Dito Ariotedjo, penambahan jam olahraga di sekolah bukan hanya sekedar mengejar target fisik, tetapi juga merupakan upaya untuk membentuk karakter para siswa. Melalui kegiatan-kegiatan olahraga, siswa diharapkan dapat belajar tentang kerjasama, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Dengan demikian, olahraga di sekolah bukan hanya tentang tubuh yang sehat, tetapi juga tentang mental dan karakter yang kuat.
Dalam mengimplementasikan program ini, pemerintah juga berencana melibatkan semua stakeholder terkait, termasuk guru-guru olahraga, tenaga medis, serta para orang tua. Kerjasama antar semua pihak diharapkan akan memastikan keberlangsungan dan kesuksesan program ini. Sebagai tambahan, penambahan jam olahraga di sekolah juga melibatkan penyusunan kurikulum yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan akademik yang lain.