Tampang

Perbedaan Stigma dan Paradigma: Memahami Konsep yang Sering Tertukar

25 Agu 2025 22:59 wib. 14
0 0
Paradigma
Sumber foto: Canva

Dalam perbincangan sehari-hari, kita sering mendengar kata "stigma" dan "paradigma". Kedua istilah ini, meski sama-sama mengacu pada cara pandang, memiliki makna dan konteks penggunaan yang sangat berbeda. Memahami perbedaan fundamental antara keduanya tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membantu kita melihat lebih jelas bagaimana cara berpikir individu dan masyarakat terbentuk, dan bagaimana hal itu memengaruhi interaksi sosial. Secara sederhana, stigma adalah cap negatif yang melekat pada seseorang atau kelompok, sedangkan paradigma adalah kerangka berpikir yang lebih luas dan kolektif.

Stigma: Cap Negatif dan Pengucilan Sosial

Stigma berasal dari bahasa Yunani yang berarti "tanda" atau "cap". Dalam konteks modern, stigma adalah cap atau label negatif yang diberikan masyarakat kepada seseorang atau sekelompok orang karena suatu karakteristik yang dianggap tidak biasa atau menyimpang dari norma sosial. Karakteristik ini bisa berupa kondisi fisik, penyakit (seperti HIV/AIDS atau mental illness), status sosial (seperti kemiskinan atau status mantan narapidana), atau bahkan pilihan hidup (seperti orientasi seksual).

Inti dari stigma adalah penilaian buruk dan pengucilan sosial. Stigma menciptakan jarak antara "kita" (orang normal) dan "mereka" (orang yang dicap). Akibatnya, individu yang distigma sering kali mengalami diskriminasi, isolasi, dan merasa malu atau rendah diri. Stigma tidak hanya sekadar pandangan; ia adalah kekuatan sosial yang menindas. Misalnya, seseorang dengan penyakit mental seringkali distigma sebagai "gila" atau "berbahaya", yang kemudian membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan, atau bahkan didiskriminasi oleh keluarga dan teman. Stigma bersifat sangat personal dan langsung memengaruhi martabat individu.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?