Pada dasarnya, hobi adalah kegiatan menyenangkan yang kita lakukan di waktu luang untuk mengisi ulang energi, mendapatkan kepuasan pribadi, atau sekadar melepaskan penat dari rutinitas. Dari bermain gim, mengoleksi barang, hingga berbelanja, semua bisa jadi hobi. Namun, tanpa disadari, ada kalanya garis antara hobi dan adiksi menjadi kabur. Sesuatu yang awalnya dilakukan untuk bersenang-senang bisa berubah menjadi kebutuhan kompulsif yang mengendalikan hidup. Memahami perbedaan mendasar antara keduanya bukan hanya sekadar urusan definisi, tapi juga penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Tujuan dan Kesenangan: Kesenangan vs. Keterpaksaan
Perbedaan paling mendasar antara hobi dan adiksi terletak pada tujuan dan rasa yang dirasakan. Hobi dilakukan dengan tujuan menambah nilai positif dalam hidup. Seseorang membaca buku karena ingin belajar hal baru, menikmati alur cerita, dan mendapatkan hiburan. Rasa senang yang didapat adalah murni, tanpa paksaan. Hobi memberikan ruang untuk berkreasi, bersosialisasi, atau sekadar menikmati waktu sendiri dengan cara yang sehat. Kita punya kendali penuh atas hobi; bisa berhenti kapan pun dan beralih ke kegiatan lain.
Sebaliknya, adiksi adalah sebuah dorongan kompulsif yang dilakukan bukan lagi demi kesenangan, melainkan demi meredakan ketidaknyamanan. Seseorang yang kecanduan gim tidak lagi bermain untuk bersenang-senang, tapi untuk menghindari rasa bosan, cemas, atau depresi. Ada rasa tertekan untuk terus melakukannya, bahkan ketika dampaknya sudah mulai terasa negatif. Kesenangan yang dirasakan bersifat sementara, seringkali diikuti oleh rasa bersalah atau penyesalan. Pada adiksi, kendali sudah beralih. Bukan kita yang mengendalikan kegiatan, melainkan kegiatan itu yang mengendalikan kita.