Program Kampus Mengajar dari Kemendikbudristek yang diinisiasi oleh Nadiem Makarim memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk turun langsung membantu peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah pelosok. Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi relawan dalam program ini, termasuk Haru, seorang mahasiswa I Made Juniar Ardika, Mahasiswa dari Kalimantan Tengah yang telah membuktikan turun langsung ke salah satu sekolah di Pahandut, Palangka Raya di mana kesempatan untuk memperbaiki pendidikan menjadi lebih nyata.
Program Kampus Mengajar menjadi sebuah peluang bagi mahasiswa seperti Haru untuk belajar lebih banyak tentang kepemimpinan, problem solving, dan komunikasi. Melalui program ini, mereka diberi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam dunia nyata. Haru menjadi salah satu dari ribuan mahasiswa yang terlibat dalam program ini, siap untuk menghadapi tantangan dan pengalaman berharga di pedalaman Kalimantan.
Sebagai seorang mahasiswa yang mengikuti Program Kampus Mengajar, Haru ditempatkan di sebuah desa terpencil di pedalaman Kalimantan. Dia ditugaskan untuk mengajar di sebuah sekolah dasar yang jauh dari pusat kota, di mana akses terhadap pendidikan berkualitas seringkali terbatas. Haru merasa bahwa tantangan ini menguji kemampuannya dalam kepemimpinan dan problem solving. Dia harus dapat memotivasi murid-muridnya, menghadapi keterbatasan sumber daya, dan mencari cara agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar meskipun terkendala oleh kondisi lingkungan.