Tampang

Perbedaan Hobi dan Adiksi: Garis Tipis yang Sering Terabaikan

28 Agu 2025 14:26 wib. 39
0 0
Hobi
Sumber foto: Canva

Dampak pada Kehidupan: Positif vs. Merugikan

Hobi yang sehat punya dampak positif pada berbagai aspek kehidupan. Seorang kolektor prangko mungkin jadi lebih teliti dan sabar, seorang pendaki gunung punya tubuh yang lebih bugar, dan seorang pemain musik punya kesempatan berkolaborasi dengan orang lain. Hobi sering kali memperkaya hidup, membuka lingkaran pertemanan baru, atau bahkan memicu lahirnya keahlian profesional. Hobi melengkapi kehidupan, bukan menggantikannya.

Sementara itu, adiksi selalu punya dampak merugikan. Perilaku adiktif cenderung mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari. Seseorang yang kecanduan berbelanja mungkin akan terlilit utang, gamer yang kecanduan bisa mengabaikan pekerjaan atau sekolah, dan seseorang yang kecanduan media sosial bisa jadi lebih sering merasa cemas dan membandingkan diri dengan orang lain. Adiksi merusak hubungan dengan orang-orang terdekat, mengabaikan tanggung jawab, dan bahkan memicu masalah kesehatan fisik dan mental. Adiksi tidak membuat hidup kita lebih baik; justru menggerogoti apa yang sudah ada.

Kontrol Diri dan Konsekuensi Negatif

Garis pemisah antara keduanya semakin jelas ketika kita melihat bagaimana kontrol diri dan konsekuensi negatif berperan. Orang yang memiliki hobi bisa dengan mudah berhenti jika ada hal lain yang lebih penting. Ia bisa memutuskan untuk tidak bermain gim hari ini karena harus belajar untuk ujian, atau menunda belanja karena sedang menghemat uang. Konsekuensi negatif, jika ada, biasanya minimal dan mudah diatasi.

Pada adiksi, kontrol diri hampir tidak ada. Seseorang yang kecanduan terus melakukan kegiatan tersebut meskipun sudah tahu konsekuensi negatifnya, bahkan sampai mengorbankan hal-hal yang lebih penting. Contohnya, ia mungkin terus bermain gim sampai mengabaikan jam tidur dan berujung sakit, atau terus berbelanja sampai rekening banknya kosong. Kesulitan untuk berhenti, bahkan ketika sudah menyadari dampak buruknya, adalah ciri paling menonjol dari adiksi. Dorongan untuk terus melakukannya jauh lebih kuat daripada keinginan untuk berhenti.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?